[adam] Ngompol itu Sehat

"Adek, udah pipis belum?", tanya Ibu bernada memerintah ke Adek.

 

"Dari tadi siang Adek belum pipis kan?", tambah Ibu lagi sambil lihat jam sudah hampir setengah empat sore.

 

Adek masih belum beranjak dari duduk, balas nanya, "Emangnya kenapa sih Bu?".

 

"Kalau suka nahan pipis, nanti bisa sakit. Makanya itu sebabnya tidak baik menahan pipis itu", jawab Ibu setengah menjelaskan.

 

"Oh, kalau gitu, berarti ngompol itu lebih baik ya Bu?", tanya mas Adam, merasa sebagai dukungannya ke Ibu.

[adam] Kalau Ibu Hamil lagi?

Adek sedang ngobrol dengan Ibu, tentang hamil. "Kalau Ibu hamil lagi, senengnya nanti adek kan jadi bisa punya Adek,...", kata adek Dinda.

 

Mas Adam yang duduk agak jauh ternyata juga mendengarkan. "Kalau Ibu hamil lagi, mas Adam sih maunya nanti agar mas Adam bisa punya Kakak,...", kata mas Adam nggak mau kalah sama Adek.

[dinda] Telpon game-nya bohong

"Ibu, sini adek kasih tahu Bu,...", kata Adek ke Ibu, sambil nunjuk ke TV. Ibu, langsung lihat ke TV juga.

 

"Bu, itu telpon game nya bohong lho,... Kemarin Adek udah nelpon ke nomor itu, tapi nggak ada yang ngangkat", Jelas Adek sekali lagi. Iklan di TV masih nunjukin iklan konten seluler, untuk download zuma.

[adam] Buka dengan 3 butir kurma

Sepulang bapak dari kantor, Adam bilang ke Bapak, "Pak, mas Adam kemarin buka pakai kurma, kaya Nabi kan ya Pak?".

 

"Wow, iya. 3 butir Dam?", tanya Bapak, sembari melepas sepatu. "Iya pak, 3 butir. Kaya Nabi kan?", jawab Adam sambil berseri-seri.

 

Belum sempat Bapak bicara lagi, mas Adam melanjutkan, "Bener Pak,... 3 Butir. tapi, habis itu dua lagi, terus nambah beberapa lagi,...".

[dinda] Belajar puasa

Beberapa hari ini Adek belajar puasa. Tawar-tawaran dengan Ibu, akhirnya sepakat belajar puasa adalah: Sarapan dianggap sahur, seharian tidak boleh makan, tapi boleh minum.

 

Sehari terlewati. "Asik kan Dek, ikut puasa?", kata Ibu ke Adek sewaktu buka. Adek hanya mengangguk.

 

Sehari itu Adek berhasil belajar puasa, tidak makan, hanya boleh minum.

 

Selesai berbuka, Adek bilang, "Bu, boleh nggak kalau besok puasa Adek dibalik?". Ibu agak bingung nanya Adek, "Dibalik gimana?".

 

"Kalau hari ini, kan belajar puasanya Adek nggak makan, hanya minum. Boleh nggak kalau besok, adek hanya makan, nggak usah minum?", Adek coba menjelaskan penawarannya.

[adam] Kurma vs Coklat

"Mas Adam, kurma sama coklat lebih suka yang mana?", tanya Ibu ke mas Adam iseng, sewaktu buka kemarin sore.

 

Sambil mikir sebentar, kemudian mas Adam jawab, "Kurma".

 

"Kenapa kurma mas?", kejar Ibu.

"Hmmm,... walaupun sedikit kalah enak dibanding coklat, tp kalau makan kurma kan dapat pahala,...", jawab Adam.

 

"Emang begitu mas?", gantian Ibu yang penasaran.

[dinda] Sebelum di perut Ibu

Masih tentang sebelum di perut Ibu. Sebelumnya Dinda bertanya ke Ibu, "Bu, Adek itu sebelum di perut Ibu, ada di mana sih?".

 

Ibu melempar jawaban, "Hmmm,... Coba nanti kita tanya ke Bapak ya?".

 

"Ah, nggak ah,... Adek malu", jawab Adek.

[dinda] Ketinggalan lagi

Beberapa hari ini Bapak ke kantor nggak bawa ID-Card. Kelupaan.

 

Kemarin, Bapak masih lupa lagi. Pagi-pagi, Dinda nemu ID-Card Bapak di meja. ID-Card dipegang, sambil geleng-geleng kepala Adek berucap, "Astaghfirullah Bapak,......".

[Adam] Pulsa mahal!

"Bu, mas Adam pengen nelpon tante Dedek", kata mas Adam. "Wah mas, Ibu baru nggak punya pulsa nih,...", jawab Ibu.

 

"Beli aja tempat tante Bu,...", saran mas Adam

"Besok aja lah, nitip bapak beli di ATM. Kalau di tempat tante mahal. Pulsa lima ribu, belinya enam ribu limaratus. Kalau di ATM, pulsa sama harga nya sama", jelas Ibu.

 

***

Kemarin siang, Ibu nelpon. Mas Adam langsung nanya, "Ibu udah punya pulsa?". "Udah", jawab Ibu singkat.

 

"Beli di mana Bu?", tanya mas Adam lagi.

"Di tempat tante", jawab Ibu lagi.

 

"Bukannya di tempat tante itu mahal?!", tanya mas Adam sama Adek Dinda hampir bareng.

[dinda] Dari mana datangya Adek?

Kemarin, sepulang Bapak upacara 17-an di kantor, Dinda langsung nanya, "Pak, dulu sebelum Adek itu ada di perut Ibu, Adek ada dimana?".

 

Sambil mikir untuk njawab, agar bener dan nggak kemana-mana, mas Adam langsung menyambar, "Masih di Allah kan Pak?".

 

Bapak kemudian mulai menjelaskan panjang lebar. Dan diakhiri dengan pertanyaan lagi dari Adek, "Pak, terus gimana ceritanya, kok Adek bisa di perut Ibu?".

[adam] puasa: Tidak boleh batal

Hari pertama puasa dijaga betul oleh mas Adam. Sampai mandi pun dipikirin, takut mulut kemasukan air. "Bu, nanti untuk mandi sore, mas Adam mandinya agak malem aja ya? biar aman".

 

dan mas Adam masuk kamar mandi, untuk mandi pagi. Keluar kamar mandi, Ibu baru tahu kalau tadi selama mandi, mulut mas Adam di-lakban, agar nggak kemasukan air.

[dinda] Yang melahirkan mBah Buyut

"Pak, yang melahirkan mBah Buyut itu siapa sih?", tanya Adek Dinda.

"ya,... Bapak Ibunya mBah Buyut lah,...", jawab Bapak sekenanya.

 

"Kalau Bapak Ibunya mBah Buyut dilahirkan siapa pak?", kejar Adek.

"ya,.. Bapak Ibu mereka, Bapak Ibu mereka dan seterusnya,... Hingga paling awal adalah Nabi Adam", jelas Bapak.

 

"Oh,... mBah Buyut, mBah Buyut kita itu Nabi ya Pak? mas Adam pernah jatuh di sawahnya lho pak,...!", Adek balas menjelaskan.

[dinda] Apa isi doamu?

Selesai sholat, bapak udah selesai doa, mas Adam udah selesai juga,
Adek masih doa. Selesai Adek berdoa, Bapak nanya ke Adek, "Dek,...
Adek doa tadi minta apa aja sih? lama amat?".

Adek sambil senyum ke Bapak malah balas nanya, "emang Bapak tadi minta apa?".

****
Setelah ngobrolin tentang isi doa Bapak, Bapak melanjutkan pertanyaan
ke Adek, "Emang tadi Adek doanya minta apa sih Dek".

"Minta sepeda", jawab Adek pendek.

[dinda] rukuh vs sarung

Adek siap-siap mau pakai rukuh, mau ngikut sholat bapak. Ketika mau
mulai, Adek teriak, "Pak,.... Sebentar Pak,... Adek belum selesai nih.
Anak cowok mah enak banget, cuma pakai sarung doang".

[adam] Upacara di depan

"Mas, kok kaya'nya, akhir-akhir ini mas Adam rajin banget kalau upacara?", tanya Ibu ke mas Adam.

 

"Iya Bu, biar tidak disuruh ke depan upacaranya", jawab Adam.

 

"Lho, bukannya dulu katanya asyik kalau di depan. Malah adem katanya?", kejar Ibu.

 

"Nggak. Sekarang nggak adem lagi Bu. Pohonnya sudah ditebang", jelas Adam.

[dinda] Sekolah lagi

Bapak sedang nungguin mas Adam ngerjain PR, ngomong sendiri, "Bapak liat mas Adam gini, jadi pengen sekolah lagi".

 

Mas Adam agak kaget, berhenti nulis, sambil liat ke Bapak setengah teriak, "Hah? mau sekolah lagi? play group lagi dong?!".

 

Adek yang tadinya diem, ikut bicara, "Ya nggak lah mas,... Masak sekolahnya dari awal lg. Dari SMP kan Pak?".

Kaos Adam-Dinda

Sambil tes utk RSS adamsyah.blogspot.com, yang nggak tahu kenapa,
beberapa hari lalu tidak bisa dicantolkan ke FB.

[dinda] Uang paling terkenal

"Ibu, ini uang yang paling terkenal ya Bu?", tanya Adek ke Ibu, sambil nunjuk uang seribuan.

 

"Lha emang kenapa, kok paling terkenal?", Ibu balas bertanya.

 

"Lha banyak banget, ada dimana-mana. Ya kan Bu?", kata Adek.

[dinda] Nyonya

Ibu sedang beres-beres belanjaan sayur, minta tolong ke Adek. "Dek, Ibu minta tolong ini sawinya dimasukkan ke kulkas ya?".

 

"Ya Yonya", jawab Adek sambil membawa sawi masuk kulkas.

[dinda] Paling Menarik di Sirkus

Kemarin, setelah lihat sirkus dengan Om Ifa, Adek nggak bisa jawab jika ditanya tentang apa yang paling menarik di sirkus.

 

Dan barusan, Adek nemu jawabannya.

 

***

"Apa sih yang paling menarik di sirkus kemarin Dek?".

 

"Gajah eek", jawab Adek sambil senyum.

Tes fr blogspot

adamsyah.blogspot.com

Powered by Telkomsel BlackBerry®

[adam] Sirkus itu jelek

Minggu kemarin, Om Ifa ngajak Adam Dinda nonton sirkus. Sepulang dari nonton sirkus, Ibu yang nggak ikut nanya ke Mas Adam, "Mas Adam, gimana? tadi sirkusnya bagus nggak?".

 

"Jelek", jawab mas Adam pendek.

Ibu kaget, mana ada sirkus kok jelek, pikir Ibu. Ibu tanya lagi ke mas Adam, "Sirkus kok jelek sih Mas?".

 

"Nggak dapet tiket", pungkas Adam.

[dinda] Bukannya Om Ifa itu,...

Dapat sms dr Yangti, katanya Om Ifa mau ke Depok. Dan Adek setengah nggak percaya langsung teriak, "Hah?! Om Ifa mau ke Depok? Sekarang??!! Bukannya Om Ifa itu sibuk kerja terus,..?!".

[adam] Buku Mala

Ibu tanya ke mas Adam tentang bu guru kumon-nya mas Adam, "Mas, mas Adam pernah diajar Bu Kumala?".

 

"Buku apaan sih itu Bu?", tanya mas Adam balik.

[dinda] Sulap buku

"Pak, buku adek tadi mana?", tanya Adek ke Bapak.

"Buku apa sih Dek", Bapak malah balas nanya.

 

"Buku stiker. Tadi di sini nih, di depan komputer ini", jelas Adek. Bapak ikut Adek, nyari-nyari buku stikernya Adek.

 

"Dek, nggak ada Dek. Udah dicari-cari, kalau di sekitar komputer ini nggak ada. Bener tadi ada di sini?", tanya Bapak yang udah bosan nemenin Adek nyari bukunya.

 

"Bener, tadi bukunya ada di sini. Tidak mungkin kemana-mana", tegas Adek, tapi Bapak tetap berhenti mencari.

 

***

"Pak, ini bukunya", kata Adek sambil nunjukin buku yang tadi katanya hilang. "Lah, itu ketemu di mana?", tanya Bapak penasaran.

 

"di kamar", jawab Adek pendek.

"Kok bisa di kamar? tadi katanya pasti di sekitar komputer?", tanya Bapak masih penasaran.

 

"Ya nggak tahu. Tiba-tiba ada di kamar. Ada yang sulap kali", jawab Adek.

[dinda] Kalau ada yang cari

Adek mau ikut ibu ke pasar, pamit ke Bapak, "Pak, adek mau keluar dulu. Kalau nanti ada yang cari adek, bilang ya, adek lg nggak ada".

[dinda] Gambar hati dan tulisannya

"Ibu, gambarin tangan Adek ini Bu,...", kata Dinda sambil nyodorin tangan kanannya ke Ibu.

 

"Di sini?", tanya Ibu sambil nunjuk lengan dekat siku Adek, sambil ngambil bolpen.

 

"Ya", angguk Adek.

"Gambarin hati Bu,...", lanjut Adek.

 

"Begini?", kata Ibu sambil bikin gambar hati di lengan Adek.

"Kasih 2 titik untuk matanya", suruh Adek. Ibu nurut aja.

 

"Kasih mulut", suruh Adek lagi.

"Begini?", tanya Ibu.

 

"Ok", jawab Adek. "Sekarang tulis di bawah gambar hati, Bu".

 

"Tulisannya apa?", tanya Ibu.

"Tulis di bawah gambar hati. I Love You", perintah Adek.

[dinda] Simsalabim

"Ibu, hadap sini deh,..", kata Adek Dinda, dari balik punggung Ibu yang sedang mberesin setrikaan.

 

Ibu balik badan.

"Simsalabim,... jadi kodok,...", ucap Adek sambil mengayunkan tongkat kecil ke kepala Ibu.

[dinda] Tulisannya gak jelas

"Ih, ini tulisannya apa sih, kok nggak kelihatan", siang tadi Dinda tiba-tiba ngomong sendiri.

 

"Bu, ini kenapa sih, kok tulisannya nggak jelas?", Adek mengulang pertanyannya untuk Ibu.

 

"Oh, itu. Coba buka kacamata renangnya, nanti tulisan jadi jelas", jawab Ibu.

[dinda] Tidak usah tanya lagi

Beberapa hari lalu, seperti biasa Adek Dinda pulang dijemput Ibu. Seperti biasa juga, Ibu mau tanya tentang Adek tadi di sekolah.

 

Belum sempat terucap, Adek sudah ngomong ke Ibu, "Ibu, hari ini Sinta nggak masuk. Tadi makan siang menunya apa, Adek lupa. Sudah, tidak usah tanya-tanya lagi".

[dinda] Motor menjadi enteng

Kemarin pagi, sewaktu bapak mau berangkat ke kantor, Adek Dinda ikutan
bangun. Belum bangun bener, sudah mendahului keluar rumah. Karena
motor bapak agak menghalangi jalan, motor agak didorong, tapi malah
roboh. Motor bapak nge-roboh-in motor ibu sampai motor ibu ikutan
roboh juga. Spion motor bapak sampai pecah.

***
Barusan, keluar rumah pakai motor bapak yang spion-nya pecah, Dinda
sempat ngomong, "Pak, motor bapak kaya'nya jadi lebih enteng ya hari
ini?".

[dinda] Bapak takut malu?

Baru saja sama Dinda keluar sebentar, beli mouse. Ada beberapa pilihan
warna, dan karena dengan Dinda, pasti pilih warna pink.

Sampai di rumah, langsung dicoba, dan Dinda langsung bertanya, "Pak,
ini mouse-nya besok bawa ke kantor ya?".

"Nggak, di kantor kan Bapak sudah punya mouse", jawab Bapak.
"Haa,... Bapak takut malu ya?", goda Adek, sambil ngangkat-angkat
mouse pink-nya.

[adam] Semua capek ada sebabnya

"Adek, tidak mungkin, tidak ada apa-apa tau-tau bisa capek!", kata Adam mengomentari Adek, yang hobi banget bilang capek.

 

"Tapi, Adek itu sekarang memang capek!", balas Adek.

 

"Adeekk,.... Lha itu tadi masih main, ketawa-tawa, lompat-lompat, eh, waktu disuruh Ibu makan kok tiba-tiba bilang nggak mau, karena Adek capek", mas Adam masih mencoba mendesak Adek.

 

"Beneran! Adek itu tiba-tiba capek!", kata Adek, tetap dengan pendapatnya.

 

"Tidak mungkin. Semua capek itu pasti ada sebabnya", tutup Adam.

[dinda] Menyebutkan huruf

"Ayo Dinda, sebutkan huruf apa saja, yang ada dalam kata 'masa'?", kata adek Dinda kepada dirinya sendiri, pura-pura menjadi bu guru menanyai muridnya.

 

Ibu yang lg nyetrika, langsung memperhatikan Adek.

 

"Lha, sekarang giliran Ibu", lanjut Adek tiba-tiba. Ibu kaget jg, ditunjuk Adek.

 

"Selanjutnya untuk Ibu, sebutkan huruf apa saja yang ada di kata 'joystick'!", tanya Adek, dgn nada ibu gurunya.

[dinda] Ini Mama-ku!

Sore kemarin, becandaan sama Dinda, rebutan Ibu. "Ini mamah-ku!",
teriak Dinda sambil peluk Ibu.
Bapak ikutan teriak, "Bukan, ini mamah-ku!".

Sambil nunjuk ke Ibu, Dinda teriak, "Ini bukan mamah-mu! Mamah-mu
sudah nenek-nenek!".

[dinda] Belajar tidur sendiri

"Ayo anak-anak,... Tidur ya tidur,.... Jangan malah pada ngomong terus,...", teriak Ibu, melihat Adam dan DInda yang tadi janjinya setelah Adzan Ashar bobok, masih rame saja di kamar.

Melihat Ibu berdiri di pintu, Dinda langsung berdiri, trus ngomong, "Ibu,... Kalau anak-anak itu mau belajar tidur sendiri boleh kan?,....".
"Ya,,,", jawab Ibu tanpa ekspresi.

"Dan kalau mau tidur, kita kan perlu berdoa dulu Ibu,...", tambah Dinda.

[adam] Koran hari ini mana?

"Koran hari ini mana?", tanya ibu tadi sore ke Bapak, mas Adam sama Adek.
Tidak ada yang menjawab, ibu tanya lagi, "Ada yang tahu nggak, koran hari ini di mana? tadi yang di sini ini lho,...".
Kali ini Ibu sambil nunjuk lantai bawah tangga.

Mas Adam yang dari tadi merhatiin serius akhirnya jawab, "Waaa,... lha koran yang di situ kan ikut Adam jual tadi siang Bu,...".

[dinda] Main Musik vs Masak Nasi

"Nah, nah,... ini cocok Dek, kalau lagu ini dinyanyikan sambil
diiringi pake alat musik Adek yang kemaren,...", kata Bapak ke Adek
Dinda.

"Udah nggak ada Pak,...", kata Adek menghentikan nyanyinya.
"Alat musik yang kemaren, pakai botol kecil, diisi beras,....", kata
Bapak sekali lagi.

"Iya,... Udah nggak ada,...!!", jawab Adek lebih keras.
"Kok udah nggak ada sih Dek?", tanya Bapak.

"Hmm,... berasnya udah dituang. Kemarin itu mau masak nasi, berasnya
abis,...!", jawab Adek, nggak tahu bener nggak tahu tidak.

[dinda] Urutan Ulang Tahun

"Ibu, Adek tahu urut-urutan ulang tahun kita lho,....", kata adek
Dinda tiba-tiba.
"Emang urutannya gimana Dek,...", tanya Ibu pura-pura nanggapi
pembicaraan Adek, padahal Adek udah sering banget ngurutin dari adek,
yangkung, ibu, bapak dan mas adam.

dan pelang-pelan Adek mulai mengurutkan, "Urutannya yang pertama ulang
tahun itu Adek,... terus Yangkung Ketandan,... terus Nabi Muhammad,...
teruss,....".
"Lho Dek,... ", Ibu langsung memotong urutan Adek, dan bingung mau ngomong apa.

[adam] Beli Minyak Goreng

"mas Adam, beliin Ibu minyak goreng di warung belakang ya,...", kata
Ibu sehabis sholat maghrib tadi.

Mas Adam langsung ambil sepedanya, Ibu masih nambah pesannya, "Apa
aja, asal bukan Sania ya,...".
Sepeda mas Adam langsung nggak kelihatan, udah belok di ujung gang.

****
"Bu,... di warung nggak ada, adanya cuma Sania,....", kata Adam laporan.
"Hmm,... ke warung Opung aja, atau kalau nggak ada, ke warung depan
bisa mas?", pinta Ibu lg.

Adam ngangguk, langsung langsung jalan lagi dengan sepedanya.

****
Agak lama Ibu menunggu, tiba-tiba ada suara teriakan dari luar,
"Ibu,.....!!! Ibu,.... !!!,... Ibuuuuuuu,...!!!".
Ibu langsung lari ke luar, liat mas Adam naik sepeda kencang bgt,
sambil masih teriak-teriak,"Ibuuuu,... Ibuuuu,..!!!!!".

Dari jauh, mas Adam bukannya memperlambat sepedanya, dan nggak kaya
nggak mau berhenti.
Bukannya berhenti, malah mas Adam muter lagi satu blok, sambil
teriak-teriak,... "Ibuuu,...!!!,... Ibu,...!!!".

Muncul dari ujung gang, setelah seputaran blok, sepeda mas Adam udah
lumayan pelan.
Sampai depan rumah berhenti, hampir menabrak Ibu, dan langsung ditanya
Ibu, "Kenapa sih Mas, kok teriak-teriak dan masih muter lagi?".

Sambil masih terengah-engah, mas Adam mencoba menjawab, "Ibu,... mas
Adam itu tadi nggak bisa nge-rem. Ini tangan kanannya bawa minya, yang
kiri megangi uang kembalian,...".

[adam] Menjadi Protokol Upacara

Mas Adam, besok pagi jadi protokol upacara.
"Emang enak mas, jadi protokol upacara?", tanya bapak mancing-mancing.

"Enak. Nggak perlu jalan-jalan kepanasan", jawab mas Adam.

[adam] Stabilizer, UPS atau Genset

"Mas Adam di rumah sendiri dulu ya, itu PR dikerjain, Bapak mau keluar sebentar mau cari stabiliser untuk mesin cuci Ibu", pamit Bapak ke Adam.

 

"Stabiliser apaan Pak?", tanya Adam.

"Itu tuh, kaya stabiliser komputer Adam yang rusak", jawab Bapak sambil nunjuk stabiliser kecil di bawah komputer.

 

"Kok yang itu nggak diganti-ganti sih Pak?", tanya Adam, balas nunjuk si stabiliser.

"Hmmm,... Bapak pengennya sekalian aja beli UPS, biar kalau listrik mati, itu komputer masih bisa hidup sebentar, sebelum dimatiin", jawab Bapak.

 

"UPS tuh mahal Pak?", tanya Adam lagi.

"Iya sih Dam, lumayan mahal juga,...", jawab Bapak pelan.

 

"Sampai juta nggak pak, mahalnya,...?", kejar Adam sekali lagi.

"Bisa juga, kalau yang bagus, dan kapasitasnya agak gede, bisa aja segitu", jawab Bapak.

 

"Kenapa nggak beli genset aja sekalian Pak? kan malah kalau listrik mati, komputernya malah tetap bisa nyala terus. Semua lampu juga. Kaya di alfamart itu kan?", jelsa Adam.

[dinda] Digoda Zakki

"Mas, tadi adek di sekolah digodain Zakki lho,...", kata Adek tadi sore ke mas Adam.

 

"Emang Adek diapain sama Zakki?", tanya Adam sambil ngeliatin ke Adek.

 

"Digodain, sampai Adek tadi nangis lho,...", jawab Adek.

 

"Emang Adek diapain?", tanya Adam lagi.

 

"Ya digodain, sampai Adek nangis. Padahal Adek yakin, pasti Zakki itu kalah kalau lawan mas Adam,...", kata Adek.

[adam] Cara Superman Berpakaian

Kemarin siang, sambil Adam tugas netrika baju, adam cerita ke Ibu. Diawali dengan pertanyaan, "Ibu, tahu nggak, gimana caranya, Superman berpakaian?".

 

"Gimana tuh?", tanya Ibu balik, sok penasaran.

"Pertama, beli baju dulu. Baju dan celana biru tuh,..", jelas adam.

 

"Terus?", tanya ibu lanjut.

"Terus dipakai deh, itu baju biru, kemudian celana panjang birunya", jelas Adam dengan serius. "Kemudian, baru dipakai celana dalam merahnya".

 

Adek yang dari jauh, ternyata memperhatikan, langsung teriak, "ihh,... jorsebang deh,...".

 

Ibu masih diam, mas Adam ngelanjutin ceritanya, "Terus, yang terakhir, dipakai deh selendangnya,...".

[dinda] Tips main rubik dengan cepat

"Pak, adek tau caranya agar rubiknya bisa selesai dengan cepat,...", kata Adek ke Bapak yang sedang mberesin rubik yang diacak-acak adek.

 

Belum sempat bapak menjawab, Adek udah ngomong lagi, "Caranya, di cat aja semuanya, pake warna putih. Nanti diputer puter kemana mana langsung selesai,...".

[adam] Satu Jam Bersama Gus Dur

Kemarin ada acara Satu Jam Bersama Gus Dur di TV.
Sambil liat ke TV, dengan agak penasaran, Adam nanya ke Ibu, "Ibu,
katanya Gus Dur sudah meninggal kok masih bisa masuk TV?".