Ibu sehabis sholat maghrib tadi.
Mas Adam langsung ambil sepedanya, Ibu masih nambah pesannya, "Apa
aja, asal bukan Sania ya,...".
Sepeda mas Adam langsung nggak kelihatan, udah belok di ujung gang.
****
"Bu,... di warung nggak ada, adanya cuma Sania,....", kata Adam laporan.
"Hmm,... ke warung Opung aja, atau kalau nggak ada, ke warung depan
bisa mas?", pinta Ibu lg.
Adam ngangguk, langsung langsung jalan lagi dengan sepedanya.
****
Agak lama Ibu menunggu, tiba-tiba ada suara teriakan dari luar,
"Ibu,.....!!! Ibu,.... !!!,... Ibuuuuuuu,...!!!".
Ibu langsung lari ke luar, liat mas Adam naik sepeda kencang bgt,
sambil masih teriak-teriak,"Ibuuuu,... Ibuuuu,..!!!!!".
Dari jauh, mas Adam bukannya memperlambat sepedanya, dan nggak kaya
nggak mau berhenti.
Bukannya berhenti, malah mas Adam muter lagi satu blok, sambil
teriak-teriak,... "Ibuuu,...!!!,... Ibu,...!!!".
Muncul dari ujung gang, setelah seputaran blok, sepeda mas Adam udah
lumayan pelan.
Sampai depan rumah berhenti, hampir menabrak Ibu, dan langsung ditanya
Ibu, "Kenapa sih Mas, kok teriak-teriak dan masih muter lagi?".
Sambil masih terengah-engah, mas Adam mencoba menjawab, "Ibu,... mas
Adam itu tadi nggak bisa nge-rem. Ini tangan kanannya bawa minya, yang
kiri megangi uang kembalian,...".
No comments:
Post a Comment